Salam Hangat..
Prosedur pemeriksaan darah pada manusia memanglah suatu prosedur standart pemeriksaan kesehatan yang dianggap umum. Bagaimana dengan hewan kesayangan kita? Perlukah? Sebagai dokter hewan tentu kami juga menganggap hal tersebut sangatlah penting dan memang begitulah adanya. Tidak hanya pada hewan yang sakit saja yang diterapkan prosedur pemeriksaan darah sebagai referensi pelengkap diagnosa untuk dokter hewan. Prosedur tersebut memang bisa diterapkan pada hewan yang sehat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup hewan kesayangan kita. Selain pemeriksaan darah, pemeriksaan urin juga disertakan sebagai pelengkap.
Apa sajakah yang biasa diamati saat prosedur pemeriksaan darah?
- CBC (Complete Blood Count) atau kami artikan sebagai perhitungan darah lengkap yang mencakup pengamatan pada jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit yang juga dilengkapi dengan konsentrasi sel darah merah (PCV) dan kadar hemoglobin. Pergeseran jumlah atau perubahan abnormal dari nilai standart yang telah ditentukan menunjukkan indikasi adanya gangguan metabolisme misalnya penurunan jumlah sel darah merah diindikasikan terjadi kondisi anemia; peningkatan sel darah putih menunjukkan dalam tubuh terjadi suatu reaksi akan infeksi dari agen penyakit(patogen) tertentu. Sel darah putih sendiri terdapat 5 macam diantaranya neutrofil yang paling sering dijumpai mengalami peningkatan dan dijadikan indikasi kejadian inflamasi akibat infeksi patogen tertentu. Trombosit sendiri dijadikan indikasi akan proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit akan menyebabkan pendarahan yang biasanya dijumpai pada hewan penderita Erlichiosis, infeksi oleh parasit darah dan penyakit berperantara sistem imun.
- Pemeriksaan kimia darah. Terkait dengan enzim yang diproduksi oleh hepar (hati) dan ginjal, lalu pemeriksaan kadar glukosa, elektrolit dan protein darah. Peningkatan nilai enzim yang diproduksi oleh hepar (SGPT/SGOT) akan menunjukkan kemungkinan hewan mengalami keracunan, keradangan pada hepar itu sendiri, penyakit hormonal seperti Cushing's disease, dan kanker. Semua terkait dengan jenis enzim apa yang meningkat dan berapa banyak jumlahnya. Nilai BUN(Blood Urea Nitrogen) dan Creatinin sering diamati untuk menilai fungsi ginjal. Pemeriksaan ginjal juga dilengkapi dengan pemeriksaan akan konsentrasi urin (urinalysis). Pengamatan terhadap kadar glukosa tentunya mengindikasikan adanya peningkatan glukosa dalam tubuh. Pengamatan terhadap kadar elektrolit dan protein(utamanya albumin dan globulin) seringkali berhubungan dengan status cairan tubuh. Pada kasus gangguan ginjal dan hepar juga menunjukkan perubahan kadar albumin dalam darah mengingat albumin diproduksi di hepar.