Senin, 30 Januari 2012

Kucing saya mengompol.. Kenapa ya??


Salam Hangat...

Mungkin aktivitas mengompol di benak kita hanya dialami oleh anak kecil atau manusia lanjut usia saja. Namun hewan pun bisa juga mengalaminya. Banyak faktor yang menyebabkan hewan peliharaan mengompol. Mungkin mention dari followers kami di akun twitter @dokterhewanku ini bisa jadi salah satu contoh bentuk mengompol pada kucing. 



Sehubungan dengan warna urin yang agak oranye atau lebih tepatnya kami simpulkan menjadi "kemerahan" yang artinya disini bisa saja terjadi (sedikit) pendarahan yang keluar beserta air kemih(urin) dengan frekuensi sering yang disini kami terjemahkan yaitu mungkin terjadi gangguan di saluran kemih atau ada masalah dengan kantung kemih (vesica urinaria) yang tidak mampu menahan urin sehingga urin terus menetes atau bisa saja ada sumbatan sehingga urin tidak bisa dikeluarkan dengan tuntas sementara si kucing akan terus merejan, berusaha mengeluarkan urin yang semakin penuh didalam vesica urinaria nya tersebut.
Setelah kami sarankan untuk memeriksakannya langsung, berikut tanggapannya



Oke..sampailah kita pada diagnosa : Kencing batu alias urolithiasis. Urolithiasis memang akan memberikan gejala kucing sering mengompol tapi lebih tepatnya kami menyebutnya urin yang menetes secara terus menerus dan urin berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan kucing akan berusaha terus untuk dapat mengeluarkan urin sementara saluran urinari terdapat sumbatan (biasanya orang awam akan menyebutnya batu kandung kemih). Sumbatan inilah yang akan mengiritasi saluran urinari sehingga akan menimbulkan kebengkakan dan pendarahan sehingga urin yang menetes akan berwarna kemerahan. Sumbatan sendiri kadang akan berbentuk pasta kental dan bertekstur kasar atau berbentuk batu kristal, tergantung dari materi mineral yang menyusunnya.

Disini kami tidak akan menerangkan detil terjadinya urolithiasis. Kita akan mencoba menjelaskan beberapa hal yang mungkin bisa menjawab sehubungan dengan aktivitas mengompol/pipis sembarangan pada kucing anda.
  1. Kesehatan. Urinary Tract Infection atau infeksi saluran kemih bisa menjadikan kucing pipis sembarangan. Ini lebih dikarenakan kucing secara psikologis tidak nyaman ketika di kotak pasir tempat ia buang air ia sering merasa kesakitan sehingga ia akan mencari tempat di luar kotaknya dengan harapan ia tidak merasakan sakit namun karena penyebab sakit belum juga diatasi maka ia akan terus menerus mencari tempat dimana ia tidak akan merasakan sakit. Untuk menghindari kejadian urolithiasis sebaiknya berikan kucing makanan dan minuman yang berkualitas baik karena tak jarang faktor pemicu terbentuknya urolithiasis ini adalah dari makan dan minumnya. Selain karena makanan dan minuman, kucing jantan yang belum steril dan tidak dikawinkan juga akan rawan menderita urolithiasis sebab kucing akan stres dan stres lambat laun memicu pembentukan urolith.
  2. Bak pasir yang kotor (kotoran/urin kucing yang sebelumnya belum dibersihkan. Kucing pada dasarnya makhluk yang tidak suka tempat kotor. Bahkan untuk buang kotoran sekalipun :) Sebaiknya untuk bahan pertimbangan, sediakan satu bak pasir untuk satu ekor kucing. Bila anda memiliki kucing 3 ekor sediakan 4 bak pasir karena terkadang ada kucing yang bersifat enggan berbagi bak pasir bahkan dengan saudaranya sekalipun. Perhatikan ukuran bak pasir dan jangan memaksakan menggunakan bak pasir berukuran kecil sementara kucing anda termasuk kucing dengan postur tubuh yang besar. Letakkan bak pasir di area yang mudah dijangkau kucing dan ia pun dengan mudah pula meninggalkannya(bukan diletakkan di kolong meja/tempat tidur).
  3. Jantan/Betina yang belum steril. Biasanya mereka kencing sembarangan untuk memberi tanda. Bila pada jantan tanda tersebut memberi arti wilayah kekuasaan sementara bila pada betina, maka betina tersebut akan memberi tanda bahwa ia siap menerima(kawin) dengan pejantan. 
  4. Kebiasaan. Nah ini yang sulit dibasmi :D karena..jika kucing sudah terbiasa kencing sembarangan maka anda perlu kerja ekstra keras untuk menghilangkan bekas urin dan biasanya si kucing tetap akan bisa mengendus bau urin sekalipun sudah dibersihkan berkali-kali bahkan sampai disemprot menggunakan parfum. Ada beberapa yang telah mencoba menggunakan kombinasi cairan pembersih seperti karbol dicampur kopi dan asam sitrat atau cuka, cukup ampuh namun ada juga yang masih belum berhasil. Petshop juga menyediakan larutan untuk membantu melatih supaya kucing tidak kencing di sembarang tempat. 
  5. Stress/marah akan sesuatu. Hal ini sekali lagi terkait psikologis kucing. Bisa karena ia ngambek karena ada kucing pendatang baru dan anda sedikit melupakan keberadaannya atau karena ia tidak ingin kucing baru tersebut menjadi penguasa. Boleh jadi anda lupa memberinya makan sementara anda sibuk ada didekatnya dan tidak memperhatikan maka ia akan protes dengan cara ia akan kencing di sembarang tempat. Untuk kasus seperti ini pastikan anda termasuk pemilik yang dekat dengan masing-masing hewan peliharaan anda untuk memudahkan mencari tau apa penyebab ia stress/marah.
  6. Umur. Semakin tua umur hewan peliharaan tentunya kinerja organ tubuhnya juga tidak sebagus dikala ia masih muda. 
Pesan kami disini adalah cobalah untuk menjadi pemilik yang dekat dengan masing-masing hewan peliharaan anda terutama bagi anda yang memiliki hewan lebih dari satu. Bila penyebab kucing anda mengompol/pipis sembarangan diluar masalah kesehatan tentunya pendekatan secara psikologis akan dapat membantu mengatasi penyebab kucing anda kencing sembarangan. 
Pertanyaan dan tanggapan silahkan follow twitter kami @dokterhewanku :)

Jumat, 13 Januari 2012

Belajar Sedikit Mengenai Kutu di Hewan Kesayangan :)

Salam Hangat...

Kutu yang terdapat pada kulit-bulu hewan kesayangan merupakan salah satu hal yang cukup meresahkan para pemilik hewan kesayangan. Banyak para pemilik hewan kesayangan yang lantas menjadi panik ketika menjumpai kutu didalam bulu hewan kesayangannya. Pilihannya adalah mandi anti kutu dan injeksi anti kutu. Namun masalah yang sering dijumpai adalah, si anjing/kucing kesayangan kita sudah diberikan mandi+injeksi anti kutu tetapi kutu tersebut tetaplah rutin "mengunjungi" hewan kesayangan anda dan melihat mereka kembali menggaruk sekujur badan dan tak jarang mereka jadi tidak nafsu makan tentunya itu akan lebih membuat para pemilik kebingungan yang tak jarang program injeksi anti kutu lebih sering dilakukan padahal itu tidak dibenarkan. 

Berikut adalah beberapa gambar pinjal-caplak-tungau yang sering "mengunjungi" kulit-bulu hewan kesayangan anda :

Ctenocephalides sp. Merupakan pinjal (fleas) yang menyerang baik anjing maupun kucing. Anjing seringkali tertular Ctenocephalides yang berasal dari kucing (Ctenocephalides felis). Kebiasaan pinjal ini adalah memakan lapisan kulit bagian atas dari hewan, menyebabkan hewan usia muda(anakan)lebih sering menjadi "sasaran" dikarenakan lapisan kulit bagian atas hewan usia muda lebih lunak dibandingkan dengan hewan dewasa. Air liur pinjal ini menyebabkan gatal sehingga hewan kesayangan akan nampak sering menggaruk(bahkan menggigiti) tubuhnya.



Riphicephalus sp. Termasuk caplak (ticks). Menyerang anjing dan bersifat menghisap darah. Bertindak sebagai vektor beberapa penyakit seperti Erlichiosis, Rocky Mountain Spotted Fever, Babesiosis, dan Borreliosis. Sifatnya yang menghisap darah menyebabkan hewan menderita anemia dan bisa menyebabkan kelemahan bila infestasi caplak ini dalam jumlah besar.









Caplak sebelum menghisap darah


 Caplak sesudah menghisap darah

Demodex sp. Termasuk dalam tungau(mite), kutu yang berukuran mikroskopis sehingga jika ingin menemukannya memerlukan pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop. Hidup di dalam folikel rambut(bulu) anjing dan kucing juga bisa terkena infestasi demodex namun paling sering dijumpai di anjing. Folikel rambut(bulu) yang telah disinggahi oleh demodex lama kelamaan akan rusak dan demodex akan terus masuk dalam tubuh dengan mengikuti aliran darah yang terdapat disekitar folikel rambut(bulu). Folikel rambut(bulu) yang terinfeksi demodex akan mengakibatkan kerontokan rambut(bulu) dan lama kelamaan akan menimbulkan alopesia(kebotakan). 


 Gambaran mikroskopis jaringan kulit normal
image taken from : Journal of Insect Science


 Gambaran mikroskopis jaringan kulit terinfeksi Demodex sp
(arah panah : demodex dalam folikel rambut/bulu hewan)
image taken from : Journal of Insect Science

 

Perhatikan arah panah, merupakan daerah yang sering diserang oleh Demodex sp.




Kucing terinfeksi Demodex sp.

Sarcoptes sp. Termasuk tungau, juga berukuran mikroskopis yang dapat menginfeksi kucing, anjing dan paling sering dijumpai pada kelinci dan kambing. Bersifat zoonosis yang artinya dapat juga menginfeksi manusia. Tungau ini hidup di kulit terluar sehingga jaringan kulit akan mengalami penebalan dan juga lapisan kulit luar yang telah rusak dan mati nampak seperti ketombe. 



Gambaran mikroskopis infeksi Sarcoptes sp. di jaringan kulit (arah panah)





Spesimen telinga kelinci yang terinfeksi Sarcoptes sp. 
Tipikal letak infeksi dari Sarcoptes sp. (telinga-mulut-hidung-jari kaki depan)



Manusia yang tertular Sarcoptes sp. (Bersifat zoonosis)



Sebelum anda memutuskan untuk meminta pada dokter hewan anda untuk memberikan kembali injeksi anti kutu pada hewan kesayangan anda, ada beberapa hal yang perlu anda ingat. 
  1. Hewan kesayangan anda berkutu berarti rumah atau lingkungan sekitar anda juga terdapat kutu yang hidup/menginfeksi hewan kesayangan anda.
  2. Bila anda melakukan terapi pada hewan kesayangan anda yang terinfeksi kutu, berarti anda juga harus melakukan terapi pada lingkungan tempat tinggal anda mulai dari membersihkan kandang hewan, tempat tidur hewan atau tempat dimana hewan tersebut sering beraktivitas. Gunakan desinfektan tepat dosis dan pastikan saat sedang melakukan desinfeksi, hewan kesayangan anda tidak sedang bermain disekitarnya karena dikhawatirkan bahan kimia desinfektan tersebut malah meracuni hewan kesayangan anda.
  3. Bila hewan kesayangan anda terinfeksi kutu yang bersifat berat/parah/kronis, injeksi antikutu haruslah anda jadwalkan pemberiannya dengan dokter hewan. Kami sangat tidak menganjurkan pemberian injeksi antikutu yang diulang setiap bulan dan dilakukan oleh anda sendiri, oleh karena itu selalu diskusikan pemberian obat-obatan untuk hewan anda dengan dokter hewan kepercayaan anda.
  4. Untuk anakan (kitten/puppy) akan lebih sering terinfeksi kutu, oleh karena itu selalu konsultasikan pada dokter hewan anda mengenai kapan waktu yang tepat bagi anakan tersebut untuk diberikan terapi anti kutu. 
  5. Induk yang siap kawin sebaiknya sebelum dikawinkan, pastikan dalam keadaan bebas kutu begitu juga dengan calon pejantannya sebaiknya juga bebas dari kutu. 
Semoga beberapa penjelasan diatas dapat memberikan pencerahan bagi anda yang mungkin sedang kebingungan karena baru saja memiliki/merawat hewan. Pertanyaan dan saran bisa anda sampaikan di twitter kami @dokterhewanku :)