Selasa, 29 November 2011

"Hewan saya tidak mau makan.. kenapa ya?"


Salam Hangat...
Hewan peliharaan dirumah mungkin sesekali pernah anda temukan dalam keadaan tidak mau makan atau sekalipun ia makan, makannya sedikit sekali. Bila hewan peliharaan menunjukkan gejala tersebut tanpa disertai kelemahan seperti aktivitas yg menurun (tidak lincah) dan ia cenderung untuk selalu tidur, nah...jangan terlalu kuatir, mungkin anda harus lebih jeli mengamati perilakunya seperti :
  1. Ia mungkin bosan dengan makanannya dan ia sedang ingin bermain-main. Hal ini biasanya didapati pada hewan usia muda atau anakan yg baru berpindah dari masa menyusu ke masa sapih yaitu hewan mulai belajar makan-makanan padat. Berikan multivitamin yang mengandung vitamin B-kompleks. Terdapat pula multivitamin dalam bentuk pasta yang tersedia di petshop sudah cukup untuk membantu menjaga kondisi kesehatan hewan peliharaan anda.
  2. Musim kawin atau hewan sedang heat (birahi). Hewan yang sedang ada di fase ini akan sangat "betah" sekali untuk tidak makan terlebih bila ia sudah mendapat pasangan. Biasanya hewan akan lebih fokus untuk kawin daripada memenuhi rasa laparnya. Sekali lagi bila anda menemukannya dalam keadaan seperti ini, berikan multivitamin agar kondisi kesehatannya tidak drop.
  3. Sifat superior/sifat dominan dalam kelompok hewan terhadap hewan inferior/hewan yang lebih lemah. Hal ini seringkali dialami pada suatu rumah yang memelihara hewan dalam jumlah banyak dan mereka dilepas dalam satu ruangan sehingga akan menciptakan sebuah tingkatan. Akan terdapat hewan yang lebih kuat dan bersifat penguasa sehingga hewan yang lebih lemah atau hewan yang cenderung bersifat penakut tidak akan berani makan bila hewan yang lebih kuat tadi berada disekitarnya. Solusinya? selalu pisahkan hewan yang nampak lebih lemah/bersifat penakut dari para jagoan tersebut agar si jagoan tidak mengganggu hewan yang penakut tadi. 
  4. Hewan sedang hamil dan akan segera melahirkan. Nah, kalau ini memang sudah jelas bahwasanya hewan yang akan segera melahirkan berada dalam keadaan paling lemah dan stress, suhu tubuhnya pun ikut turun. Sebagai langkah pencegahan, 4minggu sebelum hewan anda melahirkan berikan tambahan makanan atau beri makanan dengan komposisi nutrisi untuk anakan.
Bila dari tanda-tanda di atas masih belum ada di daftar pengamatan anda, segera bawa hewan anda untuk segera diperiksa oleh dokter hewan. Terlebih bila hewan sudah mengalami kelemahan teramat sangat dengan disertai muntah dan diare, jangan dibiarkan sampai 24jam karena kondisi tersebut akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani oleh dokter hewan. Demikian semoga bermanfaat. Pertanyaan anda kami tunggu di twitter kami @dokterhewanku

Jumat, 18 November 2011

Potong Kuku Yuk! Hati-hati ya..

Salam Hangat...

Rutinitas manicure dan pedicure tidak hanya untuk manusia saja, hewan kesayangan pun membutuhkannya. Walaupun (terutama)kucing selalu mengasah kuku-kukunya sehingga terkadang merusak beberapa bagian dari sofa di rumah, tetap kita harus selalu memperhatikan panjang kuku hewan kesayangan tersebut.

Tujuan dari potong kuku secara rutin adalah menghindari pertumbuhan kuku yang terlalu panjang, kuku yang terlalu panjang juga cenderung pecah, rapuh bila patah dan menimbulkan luka bisa mengakibatkan infeksi


Gambar diatas menunjukkan pertumbuhan kuku yang terlalu panjang sehingga tumbuhnya tidak teratur dan malah menusuk "daging" di daerah sekitar kuku dan ini akan mengakibatkan anjing/kucing kesakitan. Namun perlu diingat baik-baik, hewan sangat merasa tidak nyaman ketika kita memotong kukunya sehingga perlu hati-hati dan diperlukan tenaga terlatih untuk memotong kukunya.

Bila anda ingin melakukan potong kuku hewan anda sendiri, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan memotong kuku hewan kesayangan kita. 

Bagian kuku yang harus dipotong

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa kita bisa memotong kuku dibagian yang diberi keterangan "Cutting Line" itu adalah kuku yang bebas dari aliran pembuluh darah. Sementara bagian yang diberi keterangan "Quick" adalah bagian kuku yang mengandung ujung dari pembuluh darah sehingga bila terpotong mengakibatkan pendarahan. Coba liat gambar dibawah ini supaya jelas. Yang perlu anda hindari adalah bagian yang berwarna pink.


Alat pemotong kuku. Ada 2 tipe gunting khusus memotong kuku hewan. Tipe "Guillotine" untuk anjing ras kecil/kucing dan "Scissor" untuk hewan dengan kuku yang tebal.

Handling hewan saat dipotong kukunya.

Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, proses potong kuku adalah salah satu prosesi yang dihindari oleh para hewan kesayangan kita selain acara mandi bagi si kucing. Hewan tentunya akan bertingkah banyak dan bahkan akan sangat sulit di handling atau di atasi sehingga seringkali kita salah memotong bagian kukunya dan bahkan memungkinkan sekali terjadi dislokasi atau "keseleo"  utamanya untuk anjing ras kecil seperti Mini Pinscher dikarenakan kita terlalu kuat memegang dan menahan supaya anjing tidak bergerak agar kukunya tidak berdarah namun malah mengakibatkan keseleo pada (salah satu) kakinya. Mintalah selalu bantuan orang lain yang bisa meng-handle si anjing/kucing. Untuk anjing ras kecil, coba balutkan handuk tebal diseluruh badan anjing (tentunya tanpa menutup kuku-kukunya yang akan dipotong) yang bertujuan membatasi gerak anjing dengan lebih aman. 






 ingat! jangan sampai menutup kuku yang akan dipotong ya..

Setelah semuanya sudah siap, mulai potong kuku dengan cepat tapi jangan kasar. Untuk kuku yang berwarna hitam coba potong kuku perlahan sedikit demi sedikit, sisakan agak banyak daerah yang dekat dengan "quick area" namun bila terlanjur memotong quick area dan terjadi pendarahan jangan panik, ambil tissue dan tekan-tekan perlahan tapi mantap di bagian yang mengalami pendarah tapi jangan menggosok bagian tersebut, cukup ditekan perlahan saja. Bubuhkan sedikit bubuk "styptic powder" untuk membantu proses pembekuan darah sekaligus sebagai antiseptik. Bila tidak ada styptic powder pada saat itu bisa menggunakan baby powder atau kapas kering dan tekankan cukup kuat, tapi baby powder seringkali kurang efektif. Styptic powder bisa didapat di petshop atau di tempat praktek dokter hewan.

Bila semua prosesi telah usai, beri hadiah dan pujian setelah usai memotong kukunya. Lakukan kegiatan ini sejak hewan kesayangan masih kecil sehingga saat dewasa ia sudah tidak terlalu takut dan lakukan rutin setiap 2 minggu sekali bersamaan dengan mandi rutin. 

Pertanyaan lebih lanjut, follow kami di twitter @dokterhewanku

Sumber : www.lakesidevet.com

Minggu, 13 November 2011

Musim Hujan? Waspada Infeksi Jamur di Hewan Kesayangan Anda.

Salam Hangat...

Saat ini Indonesia telah memasuki musim penghujan yang artinya kita harus waspada dengan peningkatan kejadian infeksi jamur di hewan kesayangan kita. Sebenarnya infeksi jamur bisa terjadi kapan saja, sepanjang situasi dan kondisi mendukung seperti lingkungan lembab, dingin dan gelap.
Dermatophytosis adalah istilah yang ditujukan untuk infeksi jamur yang juga dikenal dengan istilah "Ring Worm" dan perlu diingat disini bahwa "worm" dalam istilah "ring worm" sama sekali tidak ada hubungan dengan infeksi cacing. Ringworm sendiri bersifat zoonosis yang artinya manusia dapat tertular oleh hewan yang terkena infeksi ringworm.



Kucing yang terinfeksi ringworm dengan lesi bulat sedikit menonjol diatas permukaan kulit dan Manusia yang juga terinfeksi ringworm di lengan dengan lesi bulat berwarna merah

Terdapat beberapa spesies jamur yang menjadi penyebab ringworm yaitu Microsporum canis, Microsporum gypseum, Tricophyton mentagrophytes. Spora jamur-lah yang bertugas "menginfeksi" dan dapat hidup diluar tubuh hewan selama 18 bulan dengan suhu dan kelembaban lingkungan yang sesuai. Proses penularannya yaitu  secara langsung maupun tidak langsung seperti :
  1. Kontak langsung dengan hewan penderita.
  2. Spora dari hewan terinfeksi yang tertinggal di alat grooming yang kemudian alat tersebut digunakan oleh hewan sehat -> hewan sehat terinfeksi.
  3. Spora dari hewan terinfeksi tertinggal di kandang, lantai rumah dan tempat tidur hewan yang kemudian tempat-tempat tersebut ditinggali oleh hewan peliharaan yang sehat atau anakan yang baru lahir maka hewan sehat dan anakan pun ikut terinfeksi.
  4. Anakan hewan yang memiliki sifat pembawa (carrier) infeksi ringworm sejak lahir. Saat baru lahir anak yang memiliki sifat pembawa ini tidak menunjukkan gejala terinfeksi ringworm namun nanti saat kekebalannya menurun maka infeksi ringworm akan muncul dengan sendirinya. 

Pengobatan ringworm ini sebenarnya tidaklah rumit hanya saja perlu kesabaran dan ketelatenan cukup tinggi. Ada beberapa usaha pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya seperti :
  1. Karantina. Hewan penderita ringworm sebaiknya dihindarkan atau dibedakan tempat tinggalnya dari hewan sehat. 
  2. Desinfeksi seluruh halaman, lantai, dan tempat tidur atau kandang tempat dimana hewan sering beraktifitas.
  3. Pastikan hewan bila usai dimandikan, keringkan dengan seksama. Seringkali hewan yang dikeringkan menggunakan hair dryer, bulu yang kering hanya dibagian luar sementara bulu yang dekat kulit akan (juga)terasa lebih hangat/lembab. 
  4. Peralatan yang biasa digunakan hewan seperti kandang, tempat makan-minum seusai dicuci dikeringkan dibawah sinar matahari.
 Spora ringworm dari hasil pemeriksaan secara mikroskopis

"wood's-lamp" atau lampu UV bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan spora jamur yang 50% diantara varian spesies tersebut memancarkan cahaya fluoresens dalam gelap jika terpapar dengan cahaya dari wood's lamp


Bila memang hewan sudah terinfeksi ringworm maka sebaiknya dilakukan beberapa tindakan seperti :
  1. Mandikan hewan seminggu sekali dengan sampo anti jamur yang khusus tersedia di dokter hewan atau petshop.
  2. Daerah terinfeksi ringworm sebaiknya dicukur bulu-bulu yang ada disekitarnya untuk memudahkan aplikasi pemberian salep antijamur.
  3. Kunjungi dokter hewan terdekat agar dilakukan pemeriksaan fisik serta pemberian terapi injeksi yang lebih efektif daripada terapi luar. Dokter hewan juga akan memberikan obat minum bila infeksi yang diderita cukup berat.
  4. Beri tambahan suplemen vitamin A-C-E untuk membantu regenerasi jaringan kulit.
Pertanyaan lebih lanjut silahkan follow kami di Twitter : @dokterhewanku


Rabu, 02 November 2011

Kenapa kelinci saya tiba-tiba mati?

Salam Hangat...

Beberapa saat yang lalu ada followers kami yang bertanya mengapa kelinci-nya mati mendadak sementara di sehari sebelumnya ia nampak lincah dan baik-baik saja serta tidak ada keluhan sehubungan dengan nafsu makannya. Ditambah ada kawan dari followers kami yang juga menyatakan bahwa kelincinya dalam 2 minggu terakhir meninggal sebanyak 7ekor. Pertanyaan mereka, benarkah terjadi wabah penyakit kelinci yang mengakibatkan kelinci mereka meninggal mendadak dan dalam jumlah banyak?


Sebenarnya banyak hal yang harus diamati. Kemungkinan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  1. Jenis makanan. Makanan kelinci ada 2 jenis. Makanan kering/pellet dan Makanan basah seperti sayur dan rumput. Makanan kering cenderung lebih aman, lebih steril hanya saja kelinci tetap membutuhkan serat dan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Makanan basah yang harus diperhatikan yaitu jenis sayuran seperti kangkung dan kubis yang merupakan sayuran dengan potensi produksi gas yang tinggi, yang dapat mengakibatkan banyak gas memenuhi saluran cerna kelinci dan bila kondisi tersebut berlanjut mengakibatkan kelinci sakit perut dan usus yang terus mengembang akan mendesak diafragma yg lama kelamaan akan menghalangi saluran pernafasan sehingga kelinci akan sulit bernafas dan meninggal. Tapi ada kalanya kelinci tetap baik-baik saja sekalipun sehari-harinya diberi makan kangkung karena frekuensi pemberian yang tidak terlalu sering ataupun terlalu banyak karena kelinci merupakan hewan pengerat yang akan selalu memiliki kebiasaan mengigit-gigit seperti  halnya tikus, jadi diberi kangkung berapa ikat sekalipun jika dia memang lapar atau ingin mengerat maka ia akan tetap memakan apa saja yang ada didepannya. Makanan utama kelinci memang rumput, jadi sebaiknya sediakan pula rumput bila jenis pakan utama kelinci anda dirumah adalah pelet/pakan kering.
  2. Predator. Boleh jadi memang kelinci anda aman didalam kandangnya, tapi tetap berhati-hatilah pada tikus yang badannya berukuran besar. Tikus akan tanpa ragu-ragu menyerang kelinci anda terutama bila kelinci anda masih berusia muda/berukuran kecil.
  3. Tanggal kadaluarsa makanan. Hal ini paling mungkin terjadi pada makanan kering/pellet. Selalu ingat untuk selalu mengecek kembali tanggal kadaluarsa pakan kering yang anda beli dari supermarket/petshop. Makanan kadaluarsa akan ditumbuhi bakteri yang berbahaya bagi saluran cerna kelinci.
  4. Intoksikasi/ Keracunan. Banyak zat kimia berbahaya disekitar kita yang tidak tampak terutama dari alat-alat rumah tangga. Pastikan kelinci anda tidak bebas berkeliaran disekitar benda/bahan yang mengandung kimia berbahaya seperti sabun, racun serangga/racun tikus, cairan pembersih lantai dan sejenisnya, karena keingintahuan mereka seringkali tanpa sepengetahuan kita jika mereka dibiarkan berkeliaran bebas dalam rumah.
  5. Kebersihan kandang. kandang yang baik adalah kandang yang minim kontak antara kotoran (baik feses maupun urin) dengan badan kelinci itu sendiri. Pastikan setiap kali mereka buang kotoran, kotorannya tidak tergenang/berserakan didekatnya. Jikalau memungkinkan, setiap mereka buang kotoran harus selalu dibersihkan. Sebaiknya pilih kandang yang mana alasnya renggang sehigga saat mereka buang kotoran, kotorannya akan keluar/terjatuh dari kandang. Kandang juga sebaiknya mendapat sinar matahari pagi yang cukup untuk membantu tetap kering/meminimalkan tingkat kelembaban. 
Nah.. 5 poin diatas itu merupakan faktor umum yang patut dicurigai. Bila rasa ingin tahu tak kunjung terobati, maka minta dokter hewan melakukan tindak nekropsi/bedah bangkai untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perubahan apa yang terjadi didalam tubuh kelinci tersebut.
Pertanyaan lebih lanjut follow kami di @dokterhewanku