Cacingan. Yap! Ini adalah topik yang paling sering ditanyakan baik di meja praktek maupun di tab mention @dokterhewanku :D Baiklah, untuk posting kali ini maka kami akan coba menjelaskan perihal umum terkait cacingan yang biasa menyerang hewan kesayangan dan bagaimana pencegahannya.
Hewan kesayangan yang menderita cacingan biasanya disebabkan oleh 4 "tipe" cacing yaitu roundworm (cacing gelang), tapeworm (cacing pipih), hookworm (cacing kait), dan ada lagi (tidak ada pada gambar diatas) whipworm (cacing cambuk). Anjing dan kucing paling sering menderita infeksi cacing yang disebabkan oleh cacing pipih dan cacing gelang. Disini kami tidak akan menjelas kan perihal jenis-jenis cacing dan struktur cacing tapi kami coba tunjukkan perbandingan struktur ke empat tipe cacing tersebut pada gambar tersebut dibawah.
Lantas bagaimana kita bisa mengetahui bila hewan kesayangan kita terserang cacing? Berikut gejala klinis yang mungkin nampak.
- Diare. Diare merupakan gejala spesifik yang tidak spesifik. Namun diare adalah salah satu wujud infestasi cacing yang berada dalam saluran cerna. Infestasi cacing akan menyebabkan gangguan saluran pencernaan mulai dari penyerapan nutrisi sampai dengan perusakan dinding sel usus.
- Berat badan menurun. Hal ini disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi. Biasanya juga dijumpai pembesaran abdomen (pot-bellied appearance) terutama pada anakan (kitten/puppy).
- Bercak darah pada feses. Feses dengan konsistensi yang baik (padat, tidak seperti pasta ataupun cair) namun bila disertai dengan keluarnya bercak/tetesan darah maka kita perlu waspada akan adanya infeksi cacing. Darah tersebut merupakan hasil dari aktivitas cacing yang merusak dinding usus.
cacing kait yang sedang mengkaitkan dirinya pada dinding usus dan berakibat rusaknya dinding usus
- Potongan segmen cacing pada feses. Terutama untuk infeksi cacing pipih yang memiliki struktur tubuh bersegmen, maka biasanya ada beberapa segmen tubuh cacing yang ikut keluar bersama dengan feses. Bila infeksinya bersifat berat maka segmen cacing bisa dengan mudah ditemukan disekitar anus.
cacing pipih yang memiliki struktur tubuh bersegmen
- Bulu kusam dan rontok. Gangguan penyerapan nutrisi yang mengakibatkan bulu menjadi kusam bahkan sampai rontok.
- Nafsu makan menurun atau berlebihan. Biasanya hewan akan turun nafsu makan disebabkan dengan rasa tidak nyaman disekitar perut namun bisa juga hewan akan makan terus menerus karena rasa kenyang yang tak kunjung datang. Sekalipun hewan makan banyak tapi ia tetap nampak kurus maka kalian boleh waspada akan adanya infeksi cacing pada hewan kesayangan tersebut.
Infeksi cacing dapat dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan feses(kotoran) yang diambil kurang dari 12 jam setelah dikeluarkan oleh hewan peliharaan kita. Dari pemeriksaan kotoran tersebut, jika positif terinfeksi cacing maka dapat ditemukan cacing pada fase telur. Terkadang hewan yang terinfeksi cacingan juga mengalami muntah dan muntahan sering disertai dengan keluarnya cacing fase dewasa.
Pernah timbul pertanyaan "rumah saya bersih, kucing saya makan cat food kering dan minum air mineral (matang), tetapi kenapa ia masih juga cacingan?" Nah, terkait pertanyaan tersebut, akan kami coba jelaskan beberapa alasannya.
Terinfeksi kutu/pinjal. Kenapa bisa begitu? Perlu kita ketahui bersama,
kutu/pinjal dapat bertindak sebagai "hewan perantara" penularan cacing. Ada beberapa
cacing yang "menjalani satu atau beberapa fase hidupnya" didalam tubuh
kutu/pinjal tersebut. Coba perhatikan siklus hidup beberapa cacing
dibawah ini.
cacing pipih fase larva hidup didalam tubuh pinjal kucing --> kucing (tidak sengaja)menelan pinjal yang memiliki cacing pipih fase larva dalam tubuhnya --> larva cacing pipih sampai dan bertumbuh menjadi cacing pipih fase dewasa didalam usus halus kucing --> segmen cacing pipih dan telur cacing pipih ikut dikeluarkan bersama dengan feses kucing --> telur cacing pipih tertelan oleh larva pinjal --> pinjal menjadi dewasa ditubuh(kulit-bulu) kucing --> siklus berulang.
Sama halnya dengan infeksi cacing jantung yang biasa menyerang anjing. Perhatikan gambar. Gambar menunjukkan bahwa infeksi cacing jantung dimulakan oleh gigitan nyamuk yang mana mengandung larva infektif cacing jantung. Infeksi cacing jantung ini berbahaya sebab cacing fase dewasa akan hidup di pembuluh jantung anjing yang mengakibatkan sumbatan aliran darah dan bila infestasi cacing jantung dalam jumlah besar maka aliran darah ke jantung akan terganggu bahkan terhenti dan mengakibatkan kematian.
Penularan cacing juga bisa dari 1.) Hewan terinfeksi yang berada disekitarnya, dari tempat makan dan minum yang dipakai bersama dengan hewan penderita cacingan. 2.) Tertelan segmen cacing pipih dewasa. Makan makanan mentah yang belum tentu terjamin kebersihannya. 3.) Makan hewan buruan seperti cicak, kecoak, maupun tikus juga berpotensi menularkan cacing pada hewan kesayangan kita. 4.) Selain itu penularan juga dimulai sejak dalam kandungan yaitu bila induk menderita cacingan maka anak yang nanti dilahirkan otomatis akan terinfeksi begitu halnya dengan penularan melalui air susu induk.
Sebagai pemilik yang baik, tentunya kita tidak ingin, kan.. bila hewan kesayangan kita sampai menderita cacingan.. maka, berikut langkah yang perlu kalian coba untuk menjaga agar hewan kesayangan kita terhindar dari infeksi cacing.
- Pemberian obat cacing secara rutin. Hal ini sering menjadi perdebatan bahkan dikalangan sesama dokter hewan. Ada yang setuju dengan pemberian obat cacing sejak usia 2 minggu, ada pula yang melarang. Namun semua dikembalikan pada dokter hewan yang menangani. Pemberian obat cacing sudah semestinya dibawah pengawasan dokter hewan. Memang, obat cacing untuk hewan banyak ditemukan dijual bebas di petshop tetapi, penggunaan secara berkala tanpa ada pengawasan dari dokter hewan hanya akan menjadikan obat tersebut berbahaya bagi hewan kesayangan kita. Dilihat dari jenis cacing yang begitu banyak maka sebenarnya harus diketahui dahulu jenis cacing apa yang menginfeksi maka barulah bisa menentukan jenis obat cacing yang sesuai untuk pemberantasan cacing tersebut. Jadi...diingat kembali ya...sekalipun kami sering menganjurkan pemberian obat cacing yang bisa anda cari obatnya di petshop, SELALU PERIKSAKAN KEMBALI kepada dokter hewan kepercayaan anda. Tanyakan pada dokter hewan anda, kira-kira perlukah memberikan obat cacing tiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali?
- Pemberian obat cacing pada induk yang akan dikawinkan. Sudah kita ketahui dari keterangan diatas bahwa induk yang menderita cacingan akan menularkan cacing tersebut pada anak yang akan dilahirkan. SELALU konsultasikan pada dokter hewan kepercayaan anda mengenai program pemberian obat cacing untuk induk yang akan dikawinkan terutama bila induk berada didaerah rawan tertular infeksi cacing.
- Untuk kucing, sering-seringlah membersihkan litter box (kotak pasir) nya. Kotoran yang ada dalam litter box harus selalu diangkat, ganti litter box tiap 10 hari sekali dan pasir yang digunakan juga harus selalu dalam keadaan bersih. Kami sangat menganjurkan penggunaan pasir yang dapat menggumpal sehingga kotoran dapat langsung menggumpal dan dibuang dengan mudah. Namun bila kalian menggunakan pasir yang harus dicuci, maka cucilah pasir tersebut setiap hari, ya... ;)
- Wadah makan dan minum harus selalu dibersihkan setiap hari.
- Alas kandang atau tempat dimana hewan peliharaan kita beraktivitas harus selalu dalam keadaan bersih, kering, tidak lembab dan cukup mendapat sinar matahari serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Periksakan kotoran hewan peliharaan pada klinik hewan atau dinas peternakan setempat setidaknya 1 tahun sekali atau 6 bulan sekali bagi hewan yang sedang dalam masa pengobatan.
- Minimalkan kontak dengan hewan liar(hewan yang berada diluar tempat tinggal) atau hewan buruan seperti serangga, cicak, kecoak dan tikus.
- Bagi yang memang sengaja melepaskan hewan peliharaannya untuk beraktivitas diluar rumah, maka pemerikaan kotoran dan pemberian obat cacing wajib hukumnya diberikan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali dan tentunya masih tetap dibawah pengawasan dokter hewan.
Demikian beberapa hal yang perlu kalian tahu seputar cacingan dan cara pencegahannya. Semoga bermanfaat dan bila ada pertanyaan, silahkan langsung mention kami di akun twitter @dokterhewanku.
Good Luck! :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDok , kucing saya BAB nya ada bercak darah , sudah saya bawa ke dokter .. Sudah di injeksi , ganti makanan diet dan diberi obat2an .
BalasHapusTapi kenapa malam setelah minum obat , pagi nya yang biasa dia BAB ini malah tidak BAB sama sekali . Apakah ada pengaruh obat tsb ? Trims
dok, kucing saya udah 4hari ini kok lemes, nggak mau makan, nafasnya tengah-engah (sesak), terus bulunya rontok, dehidrasi berlebihan, badan menggigil, berdiri saja nggak kuat, kencingnya berwana kuning pekat tapii agak kemerah"an, orange lah isrilahnya, keluar air liur yang baunya busuk & berbusa, padahal makannya juga di kasih yang bisanya dia makan. saya mencari ini ciri" penyakit ini tapi tidak ada yang sama. ini penyakit apa ya dok??? kasih solusinya untuk mengobati yaa dok, teimakasih, aku tunggu jawabanya
BalasHapusDok, kucing persia saya usia 3 bulan memakan kecoa. Apakah itu beracun untuk dia dan bagaimana cara pengobatannya? Terima kasih
BalasHapusDokhew, kucing aku usianya baru 1bulanan (kucing kampung), tadi dia muntah warna putih, dan di muntahannya ada cacing putih 2 ekor yg masih hidup, itu knapa ya dok? Pleasee dtunggu tanggapannya...
BalasHapusBantu jawab .. Sama kaya kucing saya mbak , krna dia cacingan biasanga cacing gelang dan cacing gelang itu ganas bgt ... Hrus sgera ke dokter hewan biar ditanganin dan diksih obat langsung . Dan itu cacing panjangnya sekitar 1/2 m , hihii jaga aja kebersihannya sma jgn lupa minum obat yg dksh dokter . Krna klo lama diobatin / telat pengobatannya bsa bsa mati kucing nya :(
HapusDok kucing sayang anggora 5 bln, hari sabtu saya bawa kedokter dan diberi obat cacing,antibiotik dan dayatahan tubuh. Lalu selasa ini dia pup berdarah kenapa ya dok ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
BalasHapusKucing persia saya muntah seperti berbusa dan disertai cacing halus yang ikut keluar. Itu kenapa ya dok? Dan cara penanganannya seperti apa? Sedih bgt liatnya .. jadi kurang nafsu makan dan lemes terus
BalasHapusKucing persia saya muntah seperti berbusa dan disertai cacing halus yang ikut keluar. Itu kenapa ya dok? Dan cara penanganannya seperti apa? Sedih bgt liatnya .. jadi kurang nafsu makan dan lemes terus
BalasHapusDok tolong jawabannya, kucing saya sudah ada seminggu batuk/bersin, lalu bbrp hari belakangan muntah, bentuk muntahnya agak seperti fesesnya, tidak cair agak padat menyerupai feses, sudah 2hri sy kasih obat cacing catyzole dan vitamin grokit yg dbli dr online shop.tpi tadi fesesnya jadi agak encer juga ad seperti benang panjang warna putih, cukup panjang mgkn sekitar 10cm LBH, kira2 kucing sy knp ya dok?apakah cacingan?
BalasHapusDok kucing saya pub trus keluar cacing putih gerak gt kyk pipih itu karna apa ya, dia gerak maju mundur gtu jd pendek panjang pendek panjang bentuknya
BalasHapus